Selasa, 16 Oktober 2012

4 Season (Auntum)



Cast : fujita hani (spring) , daiki arioka (winter), lee jinki aka onew(summer) ,  luhan (aunntum) , yunaria and other cast
Gendre : romance comedy(?)
Rating : PG-13
Length : Chaptered
 
FF pertama gue yang gue buat dengan iseng untuk Hani nenek akoh *0*
 

 


 Musim panas telah berlalu, hijaunya pepohonan telah berubah menjadi kecoklatan. Seorang wanita berjalan lesu menuju supermarket, hani sungguh malas untuk pergi ke supermarket hanya untuk membeli susu untuk kucingnya -___-

Di depan supermarket Hani melihat sesosok pria gembul yang sangat ia kenal dengan wanita masuk ke apotik. "dai-chan" desis hani sedih sambil pergi pulang dengan berlari.

"bera chan, dai chan... Hiks hiks" hani ternyata pergi ke rumah keluarga najika dan curhat ke bera.
"dai chan kenapa lagi hani?" ucap bera bijak sana _-_
" dia ke apotik bersama miyabi, hiks hiks jangan jangan mau beli kondom(?) atau miyabi sudah hamil dan mereka niat beli test pack HUAAA..... " tangis hani makin keras.
" mana mungkin hani, kita masih SMA mana mungkin daiki berbuat sekeji itu"
" mungkin aja bera... Daiki kan hentai" kata hani sambil menyedot ingusnya (sip ini jorok -_-)
" hani chan elap ingusnya" bera memberi hani tisue
"srrrrooooot.... Arigatou bera chan. Aku kesel sama dai-chan dia belom bilang putus sama aku tapi udah main-main sama miyabi"
"puk puk hani chan" bera merasa prihatin.
Hani memeluk bera sambil menangis lagi. "bera I don't know why, I can't move on from dai chan" ucap hani sambil terisak.

Hani pulang dengan perasaan lega karena sudah puas menangis di rumah bera, handphone hani berdering ada telpone dari seseorang "moshi moshi.. Hani chan desu"
"hani chan, ini aku yuna" kata suara di telpone itu.
" waah yuna, apa kabar? Tumben telpone aku" ucap hani.
" hahaha aku baik hani. Yuna cuma mau kasih tau kalo teman kita saat pertukaran pelajar dulu  xi chen
yue mengundang kita liburan di hotel baru milik keluarganya di Beijing" ucap yuna panjang lebar.
" chen yue ? Huaa kapan? Aku pasti ikut yuna" hani senang karena bisa pergi jauh dari daiki lagi.
" minggu depan, apa kau bisa hani??"
" bisa, aku tunggu kabar darimu ya yuna"
" ne, hani chan" kata yunaria sambil menutup telpone.

--------
 Hani memakai syal biru toska di lehernya dan merapatkan jaketnya , hani siap pergi ke Beijing, dia janji untuk bertemu yuna di Beijing internasional airport.

Hani sampai di Beijing lebih dulu dari yuna, yang hani tau ia akan di jemput oleh kakak chen yue. Angin musim gugur di Beijing menyambut kedatangan hani dengan hembusan kencang menerbangkan paspor hani ( anginnya lebay =_=)
" huaa pasporku..... " teriak hani sambil mengejar paspornya (?)

Seorang pria berambut coklat muda dengan sigap menangkap paspor hani yang terlempar tepat di wajahnya.

"duibuqi, kata hani" meminta  maaf pada pria itu.
Pria itu melihat paspor hani "fujita hani? Apa kau fujita hani" Tanya pria itu tanpa memperdulikan permintaan maaf hani.
"iya aku fujita hani, Ada apa??"
" wei selamat datang di Beijing, wo jiao  xi luhan, saya kakaknya xi chen yue" ucap pria itu.
" Wei, wo jiao fujita hani. Hahaha maaf pasporku kena wajah luhan gege(?)" hani gerogi.
" hani kamu datang berduakan ? Kemana temanmu yang satu lagi" Tanya luhan.
" Yuna agak terlamabat karena di Seoul pesawatnya kena delay" ucap hani keringet dingin.
" oke, kita tunggu di starbuck dulu sambil  kita menghangatkan diri" ucap luhan yang mengajak hani masuk ke starbuck.

Hani memandangi wajah luhan dengan serius, dan akhirnya luhan menoleh ke arah hani karena merasa di pandangi hani. "Ada yang salah dengan wajahku?" tanya luhan sambil meminum mocalattenya.
" luhan gege kau serius kakaknya chen yue??" ucap hani.
" iya betul aku kakaknya chen yue, wajah kami tidak mirip?"
Hani mengeleng " wajah luhan gege baby face banget >.< gak cocok jadi kakaknya chen yue" ucap hani agak ngejeleb.
" wahahaha xie xie , jadi seneng di bilang baby face " luhan merasa tersapu(?).

" duibuqi aku terlamabat" yuna datang dengan terburu-buru.
" oke, kita langsung ke hotel aja" ajak luhan tanpa memberi yunaria minum padahal yuna haus banget T^T

-------

Luhan mengantar Hani dan yuna ke hotel baru keluarganya, setelah sampai hotel chen yue langsung berlari mendekati hani dan yuna.
" Hani chan.. yuna goon.. I miss you so much" teriak chen yue.
" me too " jawab yuna
" xie xie gege udah mau jemput temenku" kata chen yue sambil menepuk pundak luhan.

Chen yue mengajak yuna dan hani berkeliling kota Beijing, tujuan pertamanya adalah Tian An Men Square. Yuna sibuk bergosip ria bersama chen yue, sedangkan hani hanya memandangi jalan yang di penuhi daun yang kecoklatan. Tanpa hani sadari luhan memperhatikan hani yang sedang galau (?).

" yaa ini dia Tian An Men Square" seru chen yue.
" woow daebak sekali, aku suka arsitekturnya chen" seru yuna sambil melihat-lihat ke dalam Tian An Men Square bersama chen yue.
" hani kau ingin ikut bersama Kami?" seru chen yue.
Hani mengeleng sambil mencari tempat untuk istirahat.

Hani hanya melihat yuna dan chen yue berfoto-foto ria di sekeliling Tian An Men Square. Luhan menghampiri hani dan memberinya sebuah paperbag dengan sesuatu yang hangat di dalamnya
" itu namanya baozi, sejenis bakpao. Makanlah dan istirahat di sini" seru luhan sambil meningalkan hani yang terus memandanginya.

" bagai mana luhan bisa tau kalau aku kelaparan ? " Tanya hani dalam hati

-----------

Malam ini acara pembukaan hotel keluarga xi , semua tamu mulai memadati aula utama hotel Golden Deer (?) milik keluarga chen yue.
Yuna mengunakan mini dress berwarna hitam sedangkan hani memakai dress hot pink blink blink *o* (mau di kata apa hani) .
" hani ganti dress yang lain, mau di kira dangdutan" ucap yuna

Akhirnya hani menganti bajunya dengan dress biru angun (?). Yuna dan Hani datang menemui chen yue yang sedang berbincang dengan pria tinggi , karismatik dan tampan.
" teman- teman perkenalkan dia Kris sahabat luhan gege" ucap chen yue sambil memperkenalkan Kris pada yuna dan hani.
" Ni hao, wo jiao Kris wufan, wo xing Kris senang berkenalan dengan kalian" Kris memperkenalakan dirinya dengan sopan.
" ni hao Kris, wo xing yuna  " ucap yuna memperkenalkan dirinya
" wo jiao fujita hani" ucap han sambil melihat ke arah meja makan.

" Wei, Kris kau datang juga ternyata" ucap luhan yang tiba - tiba datang.
" tentu aku datang, Zhù nǐ chénggōng" Kris memberi selamat pada luhan sambil berjabat tanggan.
"xiexie ge"
" buxie, by the way wanita yang bernama yuna itu cantik boleh kenalkan aku padanya?" Kris memohon pada luhan.
"mereka teman chen yue ge, minta tolong chen yue saja" ucap luhan sambil meningalkan Kris menuju meja makan.

Hani memandangi meja makan dengan pandangan yadong(?) ia bingung mau makan apa dulu. Tiba-tiba luhan di sebelah hani dan berbisik di telinga hani. "packing duck di hotel kami yang terbaik di Beijing, cobalah itu dulu"
Wajah hani memerah " i i iya aku coba itu dulu" ucap hani terbata bata.

Luhan duduk di samping hani sambil menyantap sup sirip hiu dengan nikmatnya, lain dengan hani yang gugup makan di samping luhan. Luhan terkekeh melihat kelakuan hani yang gemetaran makan di sampingnya, dengan santainya luhan memegang tangan hani dan membantunya memotong makanannya.

Hani makin gugup sampai menumpahkan wine di celana luhan yang putih bersih, " huaa maaf luhan gege celananya jadi kotor"
" tidak masalah" kata luhan sambil mengelap celananya.
Mata hani memerah dan mulai menangis karena merasa bersalah  -__-

Luhan malah tertawa "sudah nanti juga hilang nodanya" menenangkan hani yang menangis di hadapannya.
" pokoknya besok pasti aku ganti" ucap hani sambil mengusap air matannya.

--------

Pagi hari yang dingin masih menyelimuti kota Beijing. Hani masih meringkuk di dalam hangatnya selimut. Saat alarm berbunyi hani langsung terbangun, membuat yuna kaget sampai tercengang. Seorang fujita hani bisa bangun pagi, itu sesuatu yang luar biasa bagaikan keajaiban dunia ke 8 (lebai lagi).

Hani menunggu luhan di lobbi hotel dengan sabar , luhan keluar dari lift dengan kecenya mendatangi hani yang duduk dengan lesuh (?)
" ayo luhan gege kita pergi kemana aja yang gege mau" ucap hani mengajak luhan pergi.
" serius kamu mau kemana aja? Oke ikut aku" luhan menarik hani pergi ke luar hotel.

Luhan berjalan ke arah halte bus , "tunggu dulu, kita mau naik bus? Nggak biasanya anak orang kaya pergi naik bus" tanya hani bingung.
"yang kayakan orangtuaku, ayo cepat nanti ketinggalan bus" kata luhan mengengam tangan hani dan masuk ke bus.
"kita mau ke mana??"
"ladymarket"
" apaaaa?? Gila itukan di Hongkong dan itu jauh dari sini" hani shock
"terus kenapa? Katanya mau kemana aja terserah aku" ucap luhan sambil memandang hani seakan menantangnya.
Hani terdiam dan memajukan mulutnya kesal.

Setelah berjam-jam di bus akhirnya hani dan luhan sampai di pusat imigrasi Hongkong.
Sejuknya udara musim gugur yang menyegarkan menyambut hani dan luhan.

Luhan terkekeh melihat hani mabok di bus, dan mengajaknya beristirahat sebentar di 7eleven.

"minumlah dulu teh ini" ucap luhan menyodorkan teh hangat pada hani.
"xiexie" ucap hani dengan semua kekuatannya(?)
"ayo kita jalan lagi" ajak luhan menjulurkan tangannya ke hani.
"ayo" hani segera menghabiskan tehnya dan bangkit dari kursinya.

Mereka naik bus ke arah ladymarket , luhan memberikan hani antimo (di hongkong emang ada antimo -__-) untuk berjaga-jaga kalau nanti mabok lagi.

"luhan gege bisakah kita makan dulu sebelum belanja?" ucap hani
"waah ide bagus, kebetulan aku tau restauran yang bagus di sekitar ladymarket" kata luhan antusias.

Mereka makan malam di restauran seafood di dekat ladymarket, hani makan dengan lahapnya karena kurang enak badan (?).
Luhan mengajak hani berkeliling ladymarket yang di padati para touris dengan segera luhan mengengam tangan hani, ia takut kalau hani nyasar atau hilang.

"weh sepatu itu keren sekali hani, belikan untukku" ucap luhan yang memilih sepatu yang di pajang.
" eeh? Kenapa beli sepatu? Bukannya kita mau beli celana?" hani kaget.
Luhan sibuk menjajal sepatunya dan melirik hani "lebih baik beli sepatu saja ya" pinta luhan.
"tapi aku nggak bawa uang banyak" desis hani -_-
"tenang saja harga barang di ladymarket lebih murah daripada tempat lain di hongkong" ucap luhan sambil meminta hani membayar sepatunya.

Mereka berniat pulang ke Beijing setelah puss berjalan-jalan disekitar ladymarket, saat mereka berjalan luhan di tabrak seorang pria tua. Luhan merasa ada yang hilang dari sakunya, dan benar saja dompet luhan hilang.

"hani aku kecopetan" ucap luhan sambil tersenyum polos.
"jangan bercanda ge, tiket bus kita kan ada di dompet gege" hani panik mendengar kata-kata luhan.
"aku nggak bercanda, kau ada uang kan?"
"ada sih, tapi untuk beli tiket bus kan harus pagi jadi malam ini kita terlantar di hongkong??" kata hani frustasi, sambil menatap luhan dengan kecewa(?)
Luhan tersenyum iseng "kita menginap di sana" sambil menunjuk love motel.
"iie, hani masih polos jangan bawa hani ke love motel" ucap hani membuat luhan terbahak-bahak.
"hahahaha lucu sekali kau hani" luhan mencubit pipi merah hani.
"itaiiii... Gege kejam" rintih hani sambil mengusap pipinya kesakitan.
"ah iya kebetulan kita di hongkong, ayo hani ikut aku" luhan mengajak hani naik bus menuju suatu tempat.

Luhan ingat setiap jam 8 malam ada pertunjukan lampu dan laser di avenue of star yang di sebut simphony of light.

Luhan ingin melihatnya dari dulu tapi selalu gagal, jadi ini kesempatannya untuk melihat pertunjukan simphony of light itu.

Mereka berdua sampai di avenue of star, luhan mencari kursi di dekat patung Bruce lee yang terkenal di avenue star.
"ayo hani duduk di sini" ajak luhan sambil mendekati kursi taman.
"ramai sekali di sini ge, padahal ini cuma tempat yang banyak tanda tangan artisnya" ucap hani
"coba kamu liat ke arah gedung gedung di sebrang laut " seru luhan.

Hani memperhatikan gedung-gedung itu dengan cermat, tiba-tiba gedung yang semula gelap itu memancarkan kelap-kelip lampu yang indah membentuk pola yang artistik. Permainan laser yang apik dari 40 gedung pencakar langit meramaikan simphony of light.

"woah indahnya ge" ucap hani.
" iya indah sekali, baru pertama aku liat ini. Seperti kembang api" luhan terkagum-kagum.
"lebih indah kembang api ge, kembang api lebih berwarna warni"
"tapi aku belum pernah liat kembang api sunguhan"
"haah serius ge?" hani shock.
"aku terlalu sibuk mungkin hahaha" luhan hanya tertawa.
"gege harus liat, apa lagi saat meledak di udara seperti jiwa kita bebas melayang di udara" hani bercerita dengan bahagianya, luhan memandangi hani sambil tersenyum.
"kalau aku ke jepang mau kah kau ajak aku melihat kembang api di sana? Kembang api di jepang indahkan?" Tanya luhan.
"pasti ge, indah banget  apa lagi saat musim gugur seperti ini" ucap hani.
"aku jadi tambah penasaran, janji temani aku ya?" Hani hanya terdiam luhan merasa ada yang bersandar di pundaknya. Ternyata hani tertidur di sampingnya.
Hani tertidur dengan wajah yang memerah karena ke dinginan, luhan melepas mantel coklatnya dan menyelimutinya ke tubuh hani.
"hahaha anak ini lucu sekali" kata luhan mengusap pipi hani dengan lembut.

------------

Cahaya matahari membangunkan hani dari tidurnya, hani kaget dia tertidur di kursi taman. Tapi yang membuatnya lebih kaget luhan yang tidur sambil memeluk tubuhnya.
" luhan gege bangun!! " ucap hani sedikit berteriak.
Luhan tersadar dan langsung melepaskan pelukannya dari hani "duibuqi hani, aku nggak sengaja" seru luhan malu-malu.
"iya gak apa-apa, gege jadi semalaman kita tidur di sini" ucap hani.
"iya hahahaha kita ngegembel di sini " ucap luhan sambil bercanda.

Kruuukkss....
"gege cari makan yuk..." suara perut hani menganggu paginya.
"ayok, hahaha... " luhan tertawa lagi sambil mengajak hani mencari sarapan.

Daun daun yang memerah cantik berguguran dengan indahnya, menemani sarapan hani dan luhan. Walau hanya makan dengan baozi tapi bagi hani ini sarapan yang paling menyenangkan yang pernah ia alami.

Sehelai daun jatuh di dekat mata hani, dengan sigap luhan mengambil daun itu. Tanpa sengaja mata hani dan luhan bertemu, mereka saling menatap satu sama lain.

Deg..

"aah kenapa ada angin sejuk  masuk ke dalam dadaku saat menatap matanya" ucap hani dalam hati.

Wajah luhan tiba-tiba lmendekati wajah hani, hani gugup seketika.
" buahaha... Kenapa kamu jadi gugup" luhan tiba-tiba tertawa.
" gege ngapain mukanya maju-maju tadi -_-" dengus hani.
" hahahaha aku hanya ingin melihat lebih jelas wajah anak jelek ini"
" preeet... Nyebelin ah" kata hani sambil memakan baozinya.
" hahaha cepat habiskan baozinya lalu kita pulang ke Beijing" ucap luhan.

-----------

Hani dan luhan sampai di Beijing, di sambut panik oleh semua orang.
" tuan muda kau tidak apa-apa?? Kenapa kau tidak bawa mobil ?? Kenapa Hp anda tidak aktif ?? " kepala pelayan keluarga xi bertanya tanpa henti.
" paman cheng pelan-pelan tanyanya. Nanti aku jawab sekarang aku siapkan air untukku mandi" ucap luhan berwibawa (?)
" hani chan kamu kemana aja?" tanya yuna panik.
" hahaha aku abis ke hongkong, yuna itu siapa?" ucap hani sambil memandang Kris yang mengandeng yuna.
"ini kris dia teman luhan gege" kata yuna sambil tersapu (?)
"nanti kau harus teraktir aku ya yuna " ucap hani sambil menuju kamarnya meningalkan yuna yang memerah malu di lobi.
Hani telah selesai berkemas di kamarnya, rencananya besok ia pulang ke Tokyo, Daiki tidak menghubunginya sama sekali. Hani mulai kecewa dengan sikap daiki yang mulai mencapakannya, bunyi handphone memecah lamunan hani. Ada 1 email masuk, Hani berharap dai-chan masih ada niat baik untuk melanjutkan hubungannya. Tapi perkiraan hani salah, itu email dari onew yang menanyakan kabarnya. Setelah ia balas email dari onew handphone hani bergetar lagi, dan kali ini dari luhan. “hani apa nanti malam kau ada waktu?” Tanya luhan
“ iya aku tidak kemana-mana, kenapa ge?” jawab hani sambil melipat sweeternya.
“mau kah kau temani aku makan malam bersamaku?” kata luhan sedikit cangung.
“hmm, oke aku bisa. Kabari aku lagi nanti ya ge aku ingin istirahat dulu” ucap hani dengan suara yang terdengar lelah.
“oke, istirahatlah dulu nanti akan ku telpone balik” luhan menutup telponnya sambil memegang dadanya yang berdebar cepat, “tuan muda restaurannya sudah saya booking, buket mawarnya juga sudah di pesan” kata paman cheng yang di balas angukan luhan.
“ YAAAA… MINAN kita putus” (curhat dikit) teriak yuna, hani terbangun dan langsung menghampiri yuna yang kesal dengan minhwan pacarnya(?).
“ kenapa lagi yun??” ucap hani menenangkan yuna yang sedang marah,
“tau ah, pokoknya sekarang yuna singel. Oh ya hani tadi ada telpon dari luhan gege” ucap yuna sambil ngupil (serius ini jorok).
Hani segera menelpon luhan balik “ hallo ge, maaf tadi aku kebablasan. Kapan kita pergi??” hani berbicara tanpa henti.
“slow hani hahahaha.. sejam lagi aku tunggu di loby ya. Oh iya pakai baju yang aku titipkan ke yuna ya”
“aah oke ge, tunggu aku oke” hani menutup telponnya dan meminta baju yang di titipkan luhan pada yuna.
“waah bagus sekali baju ini” seru hani yang terpukau dengan dress warna pastel dengan pita coklat disekitar pinggang. “hani-chan ini merek terkenal loh” seru yuna sambil memegang dress itu dan mengingatkan hani untuk segera mandi.

Hani siap berangkat makan malam dengan luhan, pukul 19.40  lirik hani ke arah jam tangannya ia berharap tidak telat dan membuat luhan menunggu. Hani melihat luhan menggunakan tuksedo hitam duduk di sofa loby sambil melambai ke arahnya, “hani ayo kita berangkat” ajak luhan sambil mengandeng hani ke dalam limosin.
Selama di perjalanan hani merasa deg-degan bila luhan menatap matanya dan mengengam tangannya. Mereka tiba di suatu restaurant mewah di pusat kota Beijing, luhan mengandeng hani masuk dan mengajaknya duduk di balkon restauran itu. Di temani dentingan piano dan gemerlapnya lampu kota Beijing yang indah hani dan luhan makan malam dengan romantisnya.
Setelah makan luhan memberikan hani sebuket bunga daffodils berwarna kunig terang, “kau tau hani bunga daffodils ini hanya tumbuh saat musim gugur” kata luhan sambil tersenyum melihat hani begitu gembira. “Dan kau tau arti dari bunga daffodils??”Tanya luhan, hani mengeleng tidak tahu.
“ You are the only one hani” ucap luhan pelan (play lagu BoA only one )
“maksud gege??”hani shock mendengar kata-kata luhan.
“You are the only one in my heart hani, would you be mine?” luhan mengengam tangan hani dan menatap matanya.
Hani merasa bahagia, tapi ia ingat masalhnya dengan daiki yang masih mengantungkan hubungannya. Juga Onew yang masih menunggunya denga sabar. “ ge.. aku tidak ingin menyakitimu sejujurnya aku mersakan apa yg luhan gege rasakan, tapi aku belum siap untuk sepenuhnya bisa menerima gege ada beberapa hal yang harus aku hal yang membuat aku menolak gege, hěn bào qiàn” kata hani sambil meneteskan air matanya.
“Tā dí quèdìng, han terima keputusan hani walau sedikit membuat han kecewa tapi masih ada harapan untuk han memiliki hati hani sepenuhnya kan?” ucap luhan sambil tersenyum dan menghapus air mata hani.
Hani menganguk “tentu ge masih ada harapan untukmu, mungkin setelah masalahku selesai” ucap hani.
Udara musim gugur mulai terasa dingin, luhan melepaskan jasnya dan memakaikannya ke hani agar tidak ke dinginan dan mengajak hani pulang ke hotel. Hani tertidur selama perjalanan ke hotel, luhan menatap hani dengan pandangan kecewa “ aku menunggumu hani” desah luhan sambil mencium kening hani.
------------------------------
Hani ikut penerbangan paling pagi menuju Tokyo , ia berharap bisa menyelesaikan masalahnya dengan daiki secepat mungkin. Hani memgirim email untuk luhan dan tersenyum sedih menatap handphonya, sementara chen yue yang mengantar hani dan yuna merasa sedih karena sahabatnya ingin pulang.
“kalian harus balik lagi ke Beijing kalau ada waktu” ucap chen yue
“kau juga harus ke korea kalau ada waktu yue” ucap yuna sambil memeluk chen yue.
“hahaha kau saja yang sering ke Beijing untuk bertemu kris gege” kata hani mengoda yuna
“ yaaa… hani” yuna mecekek hani yang di ikuti tawa chen yue, “sudah cepat nanti kalian bisa ketinggalan pesawat” ucap chen yue.
Hani berjalan pelan menuju pesawat yang akan membawanya pulang ke Tokyo, hani menatap buket bunga daffodils yang luhan berikan padanya.
“Zàijiàn Beijing, Zàijiàn Luhan gege maaf aku harus pulang tanpa sempat pamit langsung padamu… dan terima kasih telah membuat musim gugurku jadi indah” ucap hani dalam hati dan masuk ke dalam pesawat.
_To Be Continue_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar