Minggu, 17 Maret 2013

4 Season (Winter)



Cast : fujita hani (spring) , daiki arioka (winter), lee jinki aka onew(summer) ,  luhan (aunntum) , yunaria and other cast
Gendre : romance comedy(?)
Rating : PG-13
Length : Chaptered
FF pertama gue yang gue buat dengan iseng untuk Hani nenek akoh *0*
sibuk jadi susah ngepost hahaha ,-,




Hani melangkah malas ke luar rumahnya, dengan memakai mantel coklat tuanya ia berjalan menuju rumah ichimi yang berjarak dua blok dari rumahnya. "samui dayoo~" ucapnya perlahan sambil mengosokan kedua tanggannya.

" ohayo, hani chan " sapa seorang gadis bersama kekasihnya.
" ohayo miu chan, kento kun. Mau kemana kalian?" Tanya hani penasaran.
" kami ingin ke taman hiburan, kau sendiri mau kemana hani ? Tumben kau pergi pagi pagi" ucap kento menyindir kebiasaan hani.
" huh kau meledeku saja kento bokir (?) aku ingin ke rumah ichimi untuk meminjam buku " ucap hani dengan kesal.
" hahahaha sudah lah hani chan jangan kesal, oh ya kami jalan dulu ya sayonara hani chan" ucap miu sambil berjalan pergi bersama kento.
" sayonara " kata hani sambil melambai ke arah miu dan kento.

Hani kembali berjalan ke rumah ichimi, hembusan angin musim dingin membuat hani bersin besin selama perjalanan. -_-

Hani sampai di rumah ichimi dan segera meminta buku yang ia ingin pinjam. "ayo cepat mi chan mana bukunya aku ingin segera pulang dan kembali tidur" ucap hani.
"eh, kau mau langsung pulang hani? Aku baru saja ingin mengajakmu pergi" ucap ichimi sambil memberikan buku kepada hani.
"pergi kemana?" hani penasaran.
Ichimi tersenyum " ayo ikut saja hani, nanti pulangnya kita makan oden di dekat stasiun.
" hontou? Oke deh  aku ikut"
" choto maate ne, aku ambil syal dan jaket dulu" ucap ichimi.

Mereka berdua berjalan menuju sebuah toko sport , ternyata ichimi ingin memberikan hadiah karena hari ini ulang tahun chinen pacarnya.
" mana yang lebih baik hani chan,  tongkat baseball  atau topi baseball? " tanya ichimi.
" topi saja, bisa di pakai kapan saja kan"
" ah sodesu ne kau benar juga hani " ichimi menganguk setuju.

Setelah selesai mereka mampir ke warung oden di samping stasiun, ichimi tau hani sangat suka oden di warung ini jadi jika ia butuh bantuan hani ia tinggal mengiming iminginya dengan oden.

" huaa aku kenyang mi chan, arigatou  ne" ucap hani sambil menepuk perutnya yang kenyang.
" douita, hani kau datang ya ke pesta ulang tahun chinen malam ini di restauran ramen tempat biasa club baseball berkumpul " ucap ichimi.
" hmm akan aku usahakan" ucap hani.
" pokoknya harus datang hani chan, teman yang lain juga datang jadi sekalian kita kumpul bersama"
" oke oke nanti aku datang"
" arigatou " ichimi tersenyum senang.

Semakin malam udara semakin dingin, terlebih lagi di akhir tahun yang merupakan puncak musim dingin. Hani berangkat ke restauran ramen dengan perasaan malas , tapi karena ia sudah janji dengan ichimi jadi terpaksa hani pergi.

Restauran ramen sudah ramai dengan para tamu yang notabenen anggota club baseball, saat hani membuka pintu tiba tiba ia terkaget karena melihat daiki yang asik makan ramen bersama para anggota  club baseball. Begitu pula daiki yang kaget karena kedatangan hani sampai naruto maki yang ia makan terjatuh (-____-)

" konbanwa " ucap daiki dengan gugup.
" konbanwa mo " hani membalas sapaan daiki tanpa berani mentap mata daiki.
" makan ya" ucap daiki aneh
" iya "
" kau juga makan  cepat nanti katsu ramennya keburu habis"
" iya aku akan makan" ucap hani dengan perasaan yang bercampur, ia senang bisa bertemu daiki lagi dan juga daiki masih ingat ramen kesukaanya. Tapi rasa sakit juga terasa ketika hani sadar daiki tidak bersamanya lagi.

" hei jangan bengong saja, ajak dia ngobrol dan jelas kan apa yang terjadi selama ini" ucap chinen pada daiki yang sedari tadi memandang hani.
" apa dia akan kembali padaku setelah aku jelas kan masalah itu" kata daiki
"coba lah dulu dai chan" chinen menyemangati daiki.
" huh, akan aku coba jelas kan padanya chi"

Hani duduk terdiam di antara ramainya suasana restauran, tiba tiba daiki datang menghampirinya.
" hai apa kabar mu hani chan?"
Hani tersentak kaget "aku baik arioka kun" kata hani gugup
"arioka? Sudah panggil daichan lagi saja seperti orang asing saja"
"hahaha iya" hani sangat gugup
"santai saja hani chan" daiki mengusap kepala hani seperti biasanya.
Muka hani memerah ingin menangis karena perlakuan daiki yang begitu manis. " daichan bagaimana hubungan mu dengan miyabi? " Tanya hani ragu.
Daiki hanya terdiam sambil menundukan kepalanya.
" pasti sedang mesra kan ?"
" hani chan sudah jangan tanya lagi. Aku tidak ada apa-apa dengan miyabi "
" oh begitu, tapi kenapa kau bersamanya terus saat kita bersama dulu" hani tersenyum kecut
" aku tidak bisa bilang sekarang" daiki pergi meningalkan hani dan mengusap kepala hani lagi.

Hani mengambil mantelnya dan meningalkan restauran tanpa pamit. Matanya sudah tidak kuat membendung air mata, bulir bulir air mata yang hangat menetes di pipinya. Salju yang turun membuat hati hani makin beku, perasaannya seperti di permainkan oleh daiki.

Hani mengistirahatkan tubuhnya di kasur dan mengirim sms ke ichimi karena tidak bisa terlalu lama di pesta tadi. Handphone hani bergetar ternyata email dari onew lelaki yang ia buat kecewa saat di Seoul.

" hai hani apa kau rindu denganku? Pasti rindukan hahaha "

Hani  membaca email onew sambil tertawa dan langsung membalasanya.

" aku tidak rindu denganmu onew oppa hahaha, tumben sekali oppa memgirim email ada apa?"

" jangan bohong hani ssi hahaha , aku hanya ingin memgabarimu aku akan ke Tokyo bulan depan untuk bisnis jangan lupa ajak aku keliling tokyo ya"

"wah asik hahaha pasti aku akan ajak oppa keliling Tokyo"

" gomawo , tunggu aku di tokyo. Oh ya good night  hani ^_^"

Hani hanya menatap layar handphonenya, ia merasakan onew sekali lagi telah mengalirkan pikirannya dari daiki. Hani tidak tau apa dirinya mencintai onew atau tidak, yang ia tau onew adalah orang yang membuat hatinya tenang.

-----------

Hani berencana tidur seharian hari ini, tapi rencananya gagal total karena suara berisik dari handphonenya.
" moshi moshi hani chan" terdengar suara lelaki yang familiar
" yaa moshi moshi. Ini siapa?"
" ini aku daichan, hani chan bisa kita bertemu di taman dekat rumahmu sekarang?"
" eh? " hani langsung bangun dari kasurnya.
" aku tunggu ya hani" daiki memutuskan teleponnya.
Hani berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengosok giginya,  tanpa sarapan hani langsung pergi ke taman menemui daiki. Hani sampai di taman dengan terengah engah (?) dengan cepat matanya menemukan sosok daiki yang sedang duduk di ayunan.
Hani mendekati daiki dan duduk di ayunan sebelahnya, " ohayou hani chan" daiki memulai percakapan.
" ohayou daichan, Ada apa memangilku ke sini?"
" hani chan bisakah kau memaafkan aku dan bisakah aku kembali padamu? Mengisi ruang kosong yang ada di hatimu itu" mata daiki menatap dalam mata hani *eyaaaa...
" jangan permainkan aku daichan, kau baru saja putus dengan miyabi dan sekarang memintaku kembali padamu"
" hani chan sudah aku katakan padamu bukan, aku dan miyabi tidak pernah bersama, itu hanya salah paham. Kumohon hani chan"

Hani bigung apakah daiki serius dengan kata-katanya atau daiki hanya berbohong padanya.
" daichan biar aku beri jawabanya lusa biar aku memikirkannya dulu"
" aku akan selalu menunggumu hani chan, jangan kecewakan aku"
Daiki tersenyum penuh harap kepada hani.

"huaacih..." bersin hani memecah keheningan

"kau baik baik saja hani chan?" daiki memberikan syalnya kepada hani.
" daijoubu hehehe" muka hani memerah
" hani apa kau sudah sarapan? Kalau belum ayo kita pergi ke cafe makan banana pancake"
"aah kebetulan aku belum makan, ayo kita kesana daichan" hani mengandeng daiki seperti dulu, daiki senang karena hani mulai menerimannya lagi.

---------

" wah banana pancake ini enak sekali daichan, oishii"
" aku senang kau suka hani chan"
" kapan kapan kita kesini lagi ya daichan" hani berbicara dengan mulut penuh pancake.
Daiki hanya tertawa melihat hani makan dengan lahapnya.

"BRAAAK.."

Tiba tiba seorang gadis berambut coklat datang dan memukul meja tempat hani dan daiki duduk.
" daichaaaan... Kenapa kau masih bersama gadis jelek ini, kau lupa apa yang kau perbuat padaku? Hah Bagai mana nasip janin ini"

Hani kaget dan tidak mengerti apa maksud perkataan miyabi barusan. Sedangkan Daiki tiba-tiba bangkit dari kursinya dan menampar pipi miyabi.

" Apa yang kau lakukan daichan" miyabi memegang pipinya sambil menangis.
" gila kau miyabi"
" apa maksudmu ? Kau tidak mau mengakui anakmu yang aku kandung? Bajingan kau daiki "

Hani makin bingung dan pergi meningalkan cafe itu sendirian.
Dia menangis lagi, padahal matanya masih bengkak setelah semalam menangisi daiki.
"aho.. Daichan aho.. " ucap hani di sela sela tangisnya.

Hani tidak mau pulang kerumah, iya betul betul butuh hiburan sekarang. Jadi ia putuskan untuk berkeliling akihibara dulu, tiba-tiba handphone di kantongnya bergetar .
"moshi moshi, ini siapa ?" ucap hani dengan suara serak.
" ini aku luhan , hani kau tidak apa apa? "
" oh luhan gege ni hao, iya aku baik baik saja"
" ni hao hani, baguslah. kausedang apa hani?"
" hanya berjalan jalan menghilang kan stres sambil mencari snack"
" oh begitu, belilah coklat hani itu dapat membantumu mengilangkan stres. Tapi kalau kau takut gemuk dark coklat lebih baik"
" wah ide bagus ge, oh ya tumben gege menelponku " Tanya hani sambil masuk ke dalam mini market.
"oh iya aku hanya ingin bilang bulan depan aku akan datang ke Tokyo untuk membuka cabang hotel baru keluarga xi"
" really gege? Asiknya, apa Chen yue ikut? Ge"
" iya, tapi dia menyusul dua minggu setelah aku datang"
"waah aku tunggu kedatangamu gege " Kata hani dan menutup telponnya.

Hani membeli sebatang dark chocolate  dan memakannya, "ueeek... Pahit" ucap hani sambil membuang coklatnya.

"tapi pahitnya coklat tadi tidak sebanding dengan pahitnya kenyataan kalau daiki menghamili miyabi" ucap hani dalam hati.

Hani berjalan pulang dengan hati yang galau , seseorang memeluknya dari belakang. Hani memberontak tapi pelukan itu makin erat "hani chan gomenne, itu semua bukan kesalahanku. aku bisa buktikan kalau aku tidak menghamili miyabi, jadi maafkanlah aku" daiki berbisik di telinga hani.

Tangisan hani meledak, daiki melepas pelukannya dan mulai mencium bibir hani dengan lembut. Dinginnya musim dingin tidak terasa saat mereka berdua berciuman. (uooooow)
Daiki mengajak hani ke rumah chinen, di sana banyak anggotab club baseball.

“Hani chan, biar mereka yang menjelaskan kalau aku tidak pernah mendekati miyabi apa lagi sampai menghamilinya” tukas daiki sambil menatap hani dengan penu harap.
Seorang pria berdiri dari sofa dan mulai berbicara “konnichiwa hani chan, aku yuta anggota baru di club baseball dan juga teman kecil miyabi jadi aku tahu betul siapa itu miyabi. Tenang saja daiki senpai bukan ayah dari bayi yang di kandung miyabi, ayah bayi itu adalah fuma kakak miyabi sendiri.” Ucap yuta
“mana mungkin , masa kakak beradik melakukan hal NGANU (?) itu” ucap chinen.
Yuta tersenyum dan mulai berbicara lagi “ mereka saudara tiri, kedua orang tua mereka sering pergi jadi kadang fuma suka melakukan hal NGANU dengan miyabi, karena fuma  tidak mau orang tuanya marah jadi dia menyuruh miyabi minta pertanggung jawaban daiki senpai, pada dasarnya miyabi juga suka daiki senpai sejak TK” yuta mulai berbicara panjang lebar (yuta bacot).
“Kau tau dari mana yuta kalau itu perbuatan fuma? “ Tanya kento dengan keponya
“plis deh kento senpai, miyabi yang cerita sendiri ke gue.. dan gue juga pernah sempet ngintip (?)” jawab yuta dengan bahasa gaul.
“oke masalah clear kan hani chan? Sekarang kamu mau memaafkanku?”
Hani menatap daiki sambil tersenyum manis  -_- “ ne dai chan aku memaafaknmu” kata kata hani di sambut tepuk tangan seluruh anggota club baseball.  *prok prok prok*

--------------
Daiki mengantarkan hani pulang ke rumahnya, sepanjang jalan mereka saling bergandengan tangan dan ngobrol berbagai hal,perasaan hani sangat senag bisa kembali kepada daiki pria yang ia cintai
“ sudah sampai hani chan, aku antar samapai sini saja ya” kata daiki
“ ne arigatou dai chan, akku masuk dulu ya”
“ chotto hani chan” *cup* daiki mencium kening hani sebagai hadiah selamat malam. “ hani maukah kau berkencan denganku besok? Aku janji tidak akan telat lagi”
“dengan senang hati, jangan lupa belikan aku coklat ya dai chan”
“ ok, aku tunggu kau jam 12 di shibuya crosh dekat patung hachiko, nanti aku ajak kamu menonton film dan makan crapes” janji daiki.
“janji yak kau tidak akan telat” kata hani sambil melingkarkan jari kelingkingnya ke jari kelingking daiki.
“pasti aku tidak akan telat, sudah sana masuk hani chan makin dingin di luar. Samapai bertemu besok jam 12 di shibuya crosh” daiki melambai pada hani dan pulang ke rumahnya.
--------------
Jam setengah 12 , hani melirik kearah jam tanggannya dan segera naik bus kea rah shibuya. Hati hani bedetak kencang tidak sabar bertemu daiki dan menghabiskan waktu bersama seperti dulu, hani sangat rindu masa-masa indah bersama daiki.
“Jam 12 kurang 10 menit, ah aku teralalu cepat datang” gumam hani sambil tersenyum melirik jam tanngannya. Hani mencari handphonnya di dalam tas untuk menghubungi daiki, ternyata hani lupa membawa hanphonnya karena terlalu bersemangat saat berangkat.
Jam 12 lewat 5 menit daiki masih belum datang, hani maklum terlambat 5 menit itu wajar.
Jam setengah 1 , hani masih berdiri di samping patung hachiko menunggu kedatangan daiki.
Jam 1, hani mulai kesal dan berniat pulang. Hani tidak peduli daiki mau datang atau tidak yang jelas dia marah sekarang. “Hani chan.. hani chan..” suara cempreng familiar memangil hani yang akan pergi pulang.
“ada apa chinen? Kenapa kau yang datang?  Ada apa denganmu chi apa kau menangis?” hani bertanya tanpa henti.
“hani chan kenapa kau susah di hubungi?kau tau hani chan bukannya daiki ingin datang terlambat tapi…” chinen malah menangi.
“ada apa dengan dai chan?”
“dai chan kecelakaan saat ingin menemuimu di sini, saat ia ingin menukarkan coklat rasa strawberry di supermarket karena dia tau kau tidak suka strawberry tiba-tiba mobil tronton melaju cepat dan melindas daiki hingga gepeng TT^TT , pengemudinya mabuk jadi dia tidak liat ada daiki sedang menyebrang” isak chinen
Hani hanya diam tanpa kata melihat chinen menangis di tengah jalan.
Chinen langsung mengajak hani ke rumah daiki, di sana sudah banyak teman-teman dan keluarga yang ingin mengucapkan salam perpisahan pada daiki, saat hani melihat wajah daiki yang memar di peti mati perasaan hani begitu hancur.
“dai chan kenapa kau datang terlalu cepat, kenapa kau beli coklat kenapa kenapa dai chan” tangis hani di depan peti mati .
Hani menyesal mengapa ia minta di belikan coklat, mengapa dia tidak cepat memaafak daiki, tapi saying penyesalan itu tidak akan membuat daiki hidup kembali.

to be continue... 

 YEY LAST PART

Tidak ada komentar:

Posting Komentar